Gambaran Umum
Anas bin Malik ra
berkata:
“Rasulullah saw. bukan orang
yang tinggi sekali, dan tidak pula pendek. Tidak juga putih sekali, dan tidak
berwarna coklat. Rambutnya tidak terlalu keriting dan tidak terlalu lurus.
Beliau diutus Allah ketika berusia empat puluh tahun dan menetap di Mekah selama
sepuluh tahun dan di Madinah selama sepuluh tahun. Beliau wafat ketika berusia
enam puluh tahun sementara di rambut kepala dan janggut beliau tidak lebih dari
dua puluh helai uban.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)*
—————
*. Shahih Al-Bukhari Hadis no. 3284 dan Shahih
Muslim Hadis no. 4330
Postur Tubuh :
Badan Raulullah SAW
tinggi tegap namun tidak terkesan jangkung dan perutnya tidak buncit.
Ali bin Abi Thalib RA berkata : ” Nabi SAW tidak jangkung dan
tidak juga pendek” (HR. Ibn Hisyam)*
Abu Hurairah RA berkata
:
“Rasulullah SAW dada dan perut beliau rata.”
(HR. Ibn Sa’ad)**
————–
*. Hadis diriwayatkan oleh Ibn Hisyam dalam
al-Sirah Jil. 1 Hal. 402
**. Hadis diriwayatkan oleh Ibn Sa’ad dalam
al-Tabaqat Jil. 1 Hal. 422
Warna Kulit
Rasulullah SAW berkulit putih
bersih.
Anas Ibn Malik RA berkata : “Warna kulit Rasulullah SAW putih bersih,
bukan putih pucat atau hitam.’ (HR. al-Bukhari dan Muslim)*
————
*. Shahih al-Bukhari, hadis no. 3283 dan
Shahih muslim, hadis no. 4330
Mata Rasulullah SAW
§ Mata Rasulullah SAW besar, bola matanya hitam, bulu matanya lentik
panjang dan alis beliau tebal.
§ Beliau dapat melihat di kegelapan sebagaimana beliau melihat di
tempat yang terang.
§ Beliau dapat melihat apa yang ada di belakang seperti halnya
beliau melihat apa yang ada di depan.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah yang
bercerita bahwa Rasulullah saw bersabda: “Apakah kalian menyangka bahwa posisiku di
sini dan di sini, demi Allah tidak terhalang dari penglihatanku ruku’ kalian
ataupun sujud kalian. Sesungguhnya aku dapat melihat apa yang ada di belakang
punggungku.”*
Dalam riwayat Muslim dari Anas ibn Malik, Rasulullah saw bersabda: “Wahai manusia, saya
berada di depan kalian, jangan mendahului aku dalam ruku’ dan jangan pula dalam
sujud. Sesungguhnya aku melihat kalian baik yang berada di depan maupun yang
dibelakang.”**
Ibn Adiy, al-Baihaqi dan
Ibn Asakir meriwayatkan sebuah kisah dari A’isyah yang mengatakan bahwa
Rasulullah saw dapat melihat dalam keadaan gelap maupun terang.***
———–
*. Sahih al-Bukhari, hadis no. 401, 402
** .Sahih Muslim, hadis no. 643.
***. al-Khasa’is karya al-Suyuti, jil.
1, hal. 104.
Hidung
Dari Hasan Ibn Ali RA , saya bertanya kepada pamanku, Hind ibn Abi
Halah tentang hidung Rasulullah SAW. Beliau menjawab : “Rasulullah SAW memiliki hidung
yang mancung namun kecil tulang hidungnya.” (HR. Ibn Sa’ad)*
————
*. Hadis diriwayatkan oleh Ibn Sa’ad Jil. 1
hal. 422
Gigi
Diriwayatkan dari Hasan Ibn Ali Ibn Abi Thalib RA , saya bertanya
kepada pamanku, Hind Ibn Abi Halah tentang gigi Rasulullah SAW, beliau menjawab
: “Rasulullah SAW memiliki bibir yang tipis dan ada sela di gigi
serinya.” (HR. Ibn Sa’ad)*
Ibn Abbas meriwayatkan : “Gigi depan Rasulullah SAW tampak
renggang. Ketika berbicara, diantara gigi depan beliau itu seperti keluar
cahaya.” (HR. al-Tirmidzi dan al-Darimi)**
———
*. Hadis diriwayatkan oleh Ibn Sa’ad Jil. 1 hal. 422
**. Hadis diriwayatkan oleh al-Tirmidzi dalam
kitab al-Syama’il hadis no. 15 dan al-Darimi hadis no. 58
Rambut
Rambut Rasulullah saw
ikal bergelombang, bukan lurus, panjang sampai menyentuh bahu. Warna rambutnya
hitam, ketika semakin tua, rambut Rasulullah saw pun mulai beruban.
Bar’ah bin Azib bercerita bahwa:
“Saya tidak pernah melihat seorang pun yang lebih baik ketika
mengenakan pakaian berwarna merah dari Rasulullah SAW. Ujung rambut beliau
tergerai menyentuh pundak beliau. ” (HR al-Bukhairi dan Muslim)*
Dari Abu Hurairah RA :
“Rambut Rasulullah SAW sangat hitam” (HR. al-Baihaqi)**
Dari Qatadah ia
berkata:” Saya bertanya kepada Anas bin Malik ra.: Bagaimana keadaan rambut
Rasulullah saw.? Anas bin Malik menjawab: Rambutnya ikal berombak tidak
keriting dan tidak lurus dan terurai sampai sebatas pundaknya.” (HR. Muslim)***
————–
*. Shahih al-Bukhari hadis no. 5400 dan 5450
dan Shahih Muslim hadis no. 4309
**. Hadis riwayat Al Baihaqi dalam kitab
Dala’il al-Nubuwwah hadis no. 234.
***. Shahih Muslim hadis no 4311
Uban
Rambut Nabi saw beruban
Hadis riwayat Abu Juhaifah ra.:
Dari Zuhair dari Ishak dari Abu Juhaifah ia berkata: “Aku pernah melihat Nabi
saw. rambut beliau yang di sini berwarna putih.” Zuhair meletakkan sebagian jari-jarinya
pada bagian bawah bibir. Lebih lanjut dikatakan kepada Zuhair: “Anda sudah sebesar siapa saat
itu?” Zuhair menjawab: “Aku sudah bisa meruncingkan
anak panah dan merekatkan bulu padanya”*
____
*. Shahih Muslim, hadis no. 4323
Apakah Rasulullah Menyemir Rambutnya ?
Dari Ibnu Sirin ia berkata: Anas bin Malik ra. pernah ditanya: “Apakah Rasulullah saw. pernah
menyemir (rambutnya)? ” Anas bin Malik
menjawab: “Bahwa dia belum pernah melihat uban kecuali hanya sedikit.”*
————
*. Shahih Muslim hadis no. 4317
Cara Rasulullah SAW Menyisir Rambut
Sebagai manusia biasa,
Rasulullah saw yang berambut panjang, selalu menyisr rambutnya, yaitu mengurai
dan menjadi dua belahan. Hal ini seperti yang dikisahkan Ibn Abbas sebagai
berikut:
Ibnu Abbas ra berkata: “Kebiasaan orang-orang ahli kitab
ialah memanjangkan rambut mereka sedang orang-orang musyrik biasa menyisir
rambut mereka menjadi dua belahan. Rasulullah saw. senang menyesuaikan dengan
ahli kitab dalam hal yang tidak diperintahkan (mubah) lalu Rasulullah saw.
memanjangkan rambut jambulnya setelah itu disisir menjadi
dua belahan. “*
————–
*. Sahih Muslim, hadis no.
4307.
Janggut/jenggot Rasulullah SAW
Ali Ibn Abi Thalib RA meriwayatkan : “Kepala Baginda Rasulullah SAW
tidak kecil dan jenggotnya tebal.” (HR. Ahmad)*
Al-Bara’ Ibn Azib RA berkata : “Rasulullah SAW memiliki
jenggot yang tebal .” (HR. al-Nasa’i)**
Sa’ad Ibn Abi Waqash RA berkata : “Jenggot dan rambut Rasulullah
SAW lebat dan hitam.” (HR. Ibn Sa’ad)***
————
*. Musnad Ahmad hadis no. 708
dan 1001
**. Sunan Al-Nasa’i no. 5137
***. Thabaqat Ibn Sa’ad jil. 1
hal. 418
Wajah Rasulullah saw
§
Rasulullah saw memiliki wajah yang
tampan, bahkan paling tampan.
§
Wajah beliau tidak tajam seperti
pedang, tidak juga memanjang, tapi seperti matahari dan bulan yang bundar.
§
Ketika beliau gembira, wajah baginda
seperti potongan bulan.\
Kesimpulan ciri di atas adalah berdasarkan hadis riwayat
al-Bukhari dan Muslim dari al-Barra ra yang berkata bahwa Rasulullah saw adalah
manusia yang wajahnya paling tampan, akhlaknya paling baik, tidak tinggi yang
terlalu tinggi dan pasti tidak pendek. Dan hadis riwayat al-Bukhari,
al-Barra ditanya: Apakah wajah Rasulullah saw seperti pedang ? Beliau menjawab:
Tidak, akan tetapi seperti bulan.*
Dan riwayat lainnya dari Muslim : Jabir ibn Samurah ditanya:
Apakah wajah Rasulullah saw panjang (tiris) ? Beliau menjawab: Tidak, akan
tetapi seperti matahari dan bulan, bulat. Begitu juga riwayat al-Bukhari dari
Ka’ab ibn Malik yang bercerita bahwa Rasulullah saw jika sedang gembir,
wajahnya seperti potongan bulan yang jatuh. Kami sangat mengenali itu.**
——–
*. Sahih al-Bukhari, hadis no. 3285 , 3288 dan
3292; Sahih Muslim, hadis no. 4310; Musnad Ahmad, hadis no. 20091.
**. Sahih al-Bukhari, hadis no. 3285 , 3288
dan 3292; Sahih Muslim, hadis no. 4310; Musnad Ahmad, hadis no. 20091
Ketampanan Rasulullah saw
Al-Barra‘ berkata: “Rasulullah saw. adalah seorang
lelaki yang berperawakan sedang, berpundak lebar dan berambut lebat sampai ke
daun telinga. Beliau suka mengenakan pakaian warna merah. Aku sama sekali tidak
pernah melihat sesuatu yang lebih bagus daripada Nabi saw.”*
———‘
*. Sahih Muslim, hadis
no. 4308.
Keringat Rasulullah saw
§
Tubuh Rasulullah SAW berkeringat sebagaimana
lazimnya manusia pada umumnya bahkan ketika turun wahyu, keringat beliau
semakin banyak baik di musim dingin mau pun panas.
§
Keringat Rasulullah SAW berbau harum,
demikian juga ludah dan bau mulut Beliau.
Kesimpulan di atas berdasarkan beberapa riwayat berikut :
§
Cerita Aisyah dan Anas : Aisyah
berkata: “Jika diturunkan wahyu kepada Rasulullah saw. pada pagi hari yang
dingin kemudian dahinya akan mengucurkan keringat.” (HR.
Muslim) Dan hadis lain masih riwayat Anas RA, beliau bercerita : “Bahwa Ummu Sulaim ra. menghamparkan selembar tikar kulit sehingga
Rasulullah saw. dapat tidur siang di atasnya. Beliau berkeringat banyak sekali
lalu Ummu Sulaim mengumpulkan keringat tersebut untuk mencampurnya dengan
minyak wangi kemudian memasukkannya ke dalam botol-botol kecil. Kemudian Nabi
saw. bertanya kepada Ummu Sulaim: Apa ini? Ia menjawab: Keringatmu yang aku
campur dengan minyak wangiku.” (HR. Muslim)*
§
Anas ibn Malik RA bercerita : “Aku menemani Rasulullah SAW sepuluh tahun dan aku mencium semua
wewangian dan aku belum pernah mencium bau mulut yang lebih harum dari bau
mulut Rasulullah SAW.” (HR. Ibn Sa’ad) **
§
Wa’il Ibn Hajar RA bercerita : “Nabi SAW disodorkan sebuah wadah berisi air, Beliau meminumnya
lalu meludah di wadah itu, kemudian air dalam wadah itu dituangkan ke dalam
sumur-sumur- dalam lafazh lain : Nabi SAW meminum dari wadah dan meludah di
sumur- tiba-tiba dari sumur itu merebak bau wangian yang harum.” (HR. Ahmad)***
———-
*. Shahih Muslim hadis no. 4302 dan 4303
**. Thabaqat Ibn Sa’ad jil 1. Hal. 378
***. Musnad Ahmad hadis no. 18084
Tanda Fisik Kenabian
§ Rasulullah saw memiliki tanda fisik kenabian dipunggungnya.
§ Adanya tanda kenabian, sifatnya dan letaknya di salah satu bagian
tubuh Nabi saw.
Saib bin Yazid ra., ia berkata: “Bibiku pernah membawaku
pergi menghadap Rasulullah saw. Bibiku berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya
keponakanku ini terserang penyakit perut. Lalu beliau mengusap kepalaku dan
mendoakan aku supaya mendapat berkah. Setelah itu beliau berwudu dan aku
meminum sisa air wudunya kemudian aku berdiri di belakang punggung beliau dan
melihat sebuah tanda (kenabian) antara kedua pundaknya seperti telur burung
merpati. ” (HR. Muslim)*
——–
*. Shahih Muslim No.4328
Nabi saw Juga Sakit
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: “Aku masuk menemui Rasulullah
saw. ketika beliau sedang menderita penyakit demam lalu aku mengusap beliau
dengan tanganku dan berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar
terjangkit demam yang sangat parah. Rasulullah saw. bersabda: Ya, sesungguhnya
aku juga mengidap demam seperti yang dialami oleh dua orang di antara kamu. Aku
berkata: Itu, karena engkau memperoleh dua pahala. Rasulullah saw. bersabda:
Benar. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang
tertimpa suatu penyakit dan lainnya kecuali Allah akan menghapus dengan
penyakit tersebut kesalahan-kesalahannya seperti sebatang pohon yang
merontokkan daunnya. (HR. Muslim)*
———-
*. Shahih Muslim No.4663
Nabi SAW terluka
§ Saat Ghazwah (perang yang langsung dipimpin Rasulullah SAW ) Uhud,
Rasulullah pernah dalam kondisi sangat kritis. Dalam kondisi tersebut, Utbah
Ibn Abi Waqash melempari beliau dengan batu sehingga beliau terjatuh, gigi seri
bawah kanan terluka, begitu juga bibir bawah beliau.
§ Abdullah Ibn Syihab al-Zuhri pernah mendekati beliau dan memukul
hibgga melukai kening beliau.
§ Datang pula seorang penunggang kuda, yaitu Abdulah Ibn Qami’ah dan
memukulkan pedang ke bahu beliau dengan pukulan yang keras. Akibat pukulan
tersebut, beliau merasa kesakitan lebih dari sebulan. Hanya saja pukulan
tersebut tidak sampai menembus dan merusak baju besi yang beliau kenakan, lalu
dia memukul beliau di bagian tulang pipi hinnga ada dua keping lingkaran rantai
topi besi yang lepas menembus pipi Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda : “Amat besar kemarahan Allah terhadap suatu kaum yang membuat wajah
Rasulnya berdarah.” Setelah diam sejenak, beliau bersabda lagi
: “Ya Alah, ampunilah kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak
mengetahui. “(HR. al-Thabrani)*
——-
*. al-Rahiq al-Makhtum
hal 347-348
Sumber: Pusat Kajian Hadits
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)*
“Saya tidak pernah melihat seorang pun yang lebih baik ketika mengenakan pakaian berwarna merah dari Rasulullah SAW. Ujung rambut beliau tergerai menyentuh pundak beliau. ” (HR al-Bukhairi dan Muslim)*
Rambut Nabi saw beruban
Dari Zuhair dari Ishak dari Abu Juhaifah ia berkata: “Aku pernah melihat Nabi saw. rambut beliau yang di sini berwarna putih.” Zuhair meletakkan sebagian jari-jarinya pada bagian bawah bibir. Lebih lanjut dikatakan kepada Zuhair: “Anda sudah sebesar siapa saat itu?” Zuhair menjawab: “Aku sudah bisa meruncingkan anak panah dan merekatkan bulu padanya”*
dua belahan. “*
0 comments:
Post a Comment